
Bimbang Paksi Penobatan SaiBatin Raja Adat Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Bkhak Kepaksian Pernong
Rasindo news.com – Penobatan SaiBatin Raja Adat Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Bkhak Kepaksian Pernong Lampung Tanggal 20 Mei 1989, 15 Syawal 1409 Hijriyah Penobatan Paduka Yang Mulya Drs. H. SPDB Pangeran Edward Syah Pernong, S.H., M.H. Sebagai Sai batin Raja Adat Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Bkhak Kepaksian Pernong Lampung
Harmonisasi Budaya Sekala Bkhak
Harkat yang utama dilakukan Sultan Sekala Bkhak Yang Dipertuan Ke 23 Paduka Yang Mulya Sai Batin Puniakan Dalom Beliau (SPDB)
Pangeran Edward Syah Pernong, dimulai dari penobatannya menjadi Sultan Sekala Bkhak. Prosesi adat untuk ini adalah Tayuhan Bimbang Paksi.
Sehari sebelumnya, digelar pernikahan dan penobatan Paduka Yang Mulya Drs. H. SPDB Pangeran Edward Syah Pernong, S.H., M.H. Gelar Sultan Sekala Bkhak Yang Dipertuan Ke-23. Keesokan harinya, Sabtu, 20 Mei 1989 pukul 11.00, WiB digelar Tayuh Bimbang Paksi Yang Pertama, yakni kenaikan tahta berupa Penobatan Pangeran sebagai Sultan Raja Adat Kerajaan Adat Sekala Bkhak Kepaksian Pernong Lampung. Pada tahun 1989, saat Paduka Yang Mulya Drs. H. SPDB Pangeran Edward Syah Pernong, S.H., M.H. masih berpangkat Letnan Satu Polisi, terjadi titik balik dalam proses kehidupannya.
Masa menyerap pelajaran sudah harus digan tikan dengan masa pembuktian dari apa yang dipelajari. Dinamika dan problematika kehidupan sudah harus dihadapi secara nyata. Pada tahun itu, tiga tanggung jawab besar harus ia sandang sekaligus: Tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga, tanggung jawab sebagai Sai Batin, serta tanggung jawab sebagai abdimasyarakat di kepolisian.
Pada hari Jumat, 19 Mei 1989, Paduka Yang Mulya Drs. H. SPDB Pangeran Edward Edward Syah Pernong, S.H. menikahi Ir. Nurul Adiati menjadi per maisurinya. Ir. Nurul Adiati adalah keturunan Sai Batin bandakh Raja Basa Semuwong sekaligus tokoh masyarakat Lampung, H. Muhtar Hasan gelar Pangeran Indra Bang sawan yang pernah menjabat Sekretaris Daerah yang pertama di Provinsi Lampung. Perhelatan Perkawinan Paduka Yang Mulya Drs. H. SPDB Pangeran Edward Syah Pernong, S.H., M.H. yang dilanjutkan dengan penobatan keesokan harinya dengan penobatannya sebagai Sai Batin Sekala Bkhak Kepaksian Pernong, pada hari Sabtu, tanggal 20 Mei 1989. Peristiwa ini mendapat perhatian dari masyarakat adat dan liputan media massa. Perkawinan dan penobatan dilaksanakan dengan upacara adat kebesaran. Puniakan Ratu Ir. Nurul Adiati Gelar Ratu Mas Itton Dalom Ratu Kepaksian Pernong Sekala Brak Lampung dilahirkan di Raja basa, Tanggamus. Daerah ini memiliki dermaga laut yang pada masa lalu memiliki hubungan dekat dengan Kesultanan Banten. Bahkan, bandar di Rajabasa memiliki garis lurus ke timur tenggara, persis dengan posisi bandar di Banten. Bahkan, menurut riwayat, pada saat-saat tertentu, permukaan air dari Rajabasa hingga ke Banten keadaannya terlihat se perti permadani, tenang datar, namun angin bertiup kencang sehingga perahu menjadi sangat laju. Rajabasa merupakan salah satu bandar dalam pengaruh kekuasaan Banten. Pada masa lampau, pemuka masyarakat dan adat di Rajabasa melakukan SEBA/SIBA meng hadap ke Kesultanan Banten. Dia mendapat gelar Pangeran Rasamenggala dari Kesultanan Banten. Dia juga mempunyai saudara yang tinggal di Banten, Tumenggung Wartamenggala. Hubungan dagang, hubungan politik, dan hubungan budaya antara Rajabasa dan Banten telah berjalan lama.
Bersamaan dengan upacara pernikahan, sebagaimana tradisi di Sekala Bkhak, Paduka Yang Mulya Drs. H. SPDB Pangeran Edward Syah Pernong, S.H., M.H. dinobatkan menjadi Sai Batin Sekala Bkhak Gelar Sultan Raja Selalau Pemuka Agung Dengian Paksi.
Yang Dipertuan Ke-23. Ada kisah menarik usai penobatan. Sebagaimana dalam tradisi selepas naik takhta, di hari berikutnya, Paduka Yang Mulya Drs. H. SPDB Pangeran Edward Syah Pernong, S.H., M.H. harus berangkat dengan berjalan kaki mendaki Gunung Pesagi bersama sejumlah 30 orang pengawal danmenginap di puncak. Di puncak Gunung Pesagi, mereka didera rasa dingin yang mengiris tulang. Sesuai tradisi sebelumnya, dalam perjalanan ke puncak, biasanyakehadiran Sai Batin yang baru akan disambut oleh harimau dengan memperlihatkan bekas bekas tapak kakinya di sepanjang tanah jalan setapak yang dilalui Sai Batin. Menurut cerita, kadang kedatangan harimau itu disertai suara auman yang berdengung. Konon, apabila Sai Batin baru tidak disam but kehadiran harimau, diperkirakan keabsahan takhtanya dipertanyakan. Pada waktu Paduka Yang Mulya Drs. Pangeran Edward Syah Pernong, S.H., M.H. melakukan ritual tradisi ini, perjalanan hingga puncak tidak ditemukan jejak harimau. Namun, ketika dingin telah menggigilkan dan hampir tidak kuat menahannya, tampak jelas sekali terlihat jejak tapak-tapak kaki harimau di atas tanah yang basah. Untuk meyakinkan, di antara kami ada yang memotret secara bergantian deretan bekas tapak kaki harimau itu beberapa kali dari berbagai sudut pengambilan, tetapi tidak juga berhasil, sehingga Paduka Yang Mulya Drs. H. SPDB Pangeran Edward Syah Pernong, S.H., M.H. mengambil keputusan untuk memimpin doa bersama. Setelah itu, dilakukan kembali memotret telapak kaki harimau tersebut dan berhasil dipotret sampai saat ini hasil potretan tersebut masih dalam keadaan utuh dan terpelihara.
Sesuai tradisi sebelumnya, dalam perjalananke puncak itu, biasanya kehadiran Sai Batin yang baru akan disambut oleh harimau dengan memperlihatkan bekas-bekas tapak kakinya di sepanjang tanah jalan setapak yang dilalui Sai Batin.
Di zaman yang semakin berkembang ini, penobatan sebagaimana dalam tradisi naik takhta dengan berjalan kaki mendaki Gunung Pesagi tinggallah suatu tradisi sejarah dalam prosesi penobatan Sultan Sekala Bkhak. Sejak penobatan itu, takhta Sekala Bkhak merupakan bagian dari tanggung jawab kehidupan bermasyarakat Paduka Yang Mulya Drs. H.SPDB Pangeran Edward Syah Pernong, S.H., M.H., khusus nya dalam masyarakat adat yang dipimpinnya. Di dalam masyarakat adatnya, Paduka Yang Mulya Drs. H. SPDB Pangeran Edward Syah Pernong, S.H., M.H. adalah satu-satunya pangeran, satu-satunya Sultan, satu-satunya Junjungan. Baginda menjadi Sai Batin, yang segala laku hidupnya harus bisa menjadi suri teladan bagi semesta kehidupan.
Dari pernikahannya, kini Paduka Yang Mulya Drs. Pangeran Edward Syah Pernong, S.H., M.H. dikaruniai seorang putri, Dalom Putri Aregina Nareswari Firuzzaurahma Pernong, S.H.,M.H. dan Putra Mahkota Pangeran Alprinse Syah Pernong.
Tayuhan Bimbang Paksi sudah tiga kali dilakukan pada masa Drs. H. SPDB Pangeran Edward Syah Pernong, S.H. Sultan Sekala Bkhak Yang Dipertuan Ke23.
Tayuhan Bimbang Paksi yang pertama dilakukan pada saat Penobatan Drs. H. SPDB Pangeran Edward Syah Pernong, S.H. sebagai Sai Batin Sultan Sekala Bkhak Yang Dipertuan Ke23 pada tanggal 20 Mei 1989.
Tayuhan Bimbang Paksi yang kedua pada saat cukukhan/cukuran Dalom Putri Are gina Mareswari Firuzzaurahma Pernong, S.H.,M.H. Gelar Dalom Putri Senimbang Paksi Ralangan Dalom pada Tahun 1991. Dalom Putri Are gina Mareswari Firuzzaurahma Pernong, S.H.,M.H Binti Paduka Yang Mulya SPDB Drs.Pangeran Edward SyahPernong,S.H., M.H. di Istana Adat Gedung Dalom Kepaksian Pernong Sekala Bkha Lampung
Tayuhan Bimbang Paksi yang ketiga pada saat cukukhan/cukuran serta penobatan Pangeran Alprinse Syah Pernong sebagai Putra Mahkota pada tanggal 27 Mei 2008. Putra Mahkota Pangeran Alprinse Syah
Pernong Bin Paduka Yang Mulya SPDB Drs.Pangeran Edward SyahPernong,S.H., M.H. di Istana Adat Gedung Dalom Kepaksian Pernong Sekala Bkha Lampung.
Saat ini Paduka Yang Mulya SPDB Drs.Pangeran Edward SyahPernong,S.H., M.H. beserta per maisuri Puniakan Ratu Ir. Nurul Adiati Gelar Ratu Mas Itton Dalom Ratu Kepaksian Pernong Sekala Brak Lampung mempuyai menatu pernikahan dari Dalom Putri Aregina Nareswari Fruzzaurahma Pernong,S.H.,M.H. Adok Dalom Putri Senimbang Paksi Ralangan Dalom dengan Suami Gusti Dalom Sesuhunan AKBP. Doffie Fahlevi Sanjaya,SI.K,M.S.I Gelar Raja Gusti Dalom Sesuhunan. [Sumber: Sekretariat Istana Gedung Dalom,Team Pendokumentasian warisan sejarah dan budaya kerajaan/kesultanan Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong Lampung /Defa]
Editor:
Hening Wijaya