
Rasindo group.com – Makna Bendera Sang Saka Merah Putih bagi Indonesia
- Makna Bendera Sang Saka Merah Putih bagi Indonesia. Warna merah dan putih yang digunakan dalam bendera RI, memiliki makna yang mendalam bagi negara Indonesia. Makna dari warna merah adalah berani atau keberanian manusia. Warna merah juga melambangkan sebagai warna dasar tubuh manusia, yang dialiri darah sejak lahir. Sedangkan warna putih memiliki makna kesucian, yang menggambarkan warna roh manusia yang bersih. Jika digabungkan, warna merah putih yang terdapat pada bendera nasional negara Indonesia ini memiliki banyak makna.
- Menurut kaum Austronesia di masa lampau, merah putih memiliki arti langit dan bumi.
- Menurut budaya Jawa Kuno, suku Lampung Merah dan putih kemudian digunakan untuk melambangkan dualisme alam … merah putih bermakna sebagai simbol pemersatu lelaki dan perempuan..
- Bagi negara Indonesia, bendera Sang Saka Merah Putih dijadikan sebagai simbol yang berani dan suci, dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, serta membawa maju negara Indonesia dengan penuh damai di dunia internasional.
- Melansir melalui Wikipedia, Sejarah Bendera Sang Saka Merah Putih. Warna merah dan putih pada bendera, sebenarnya telah digunakan sejak zaman kerajaan. Kerajaan Seperti Majapahit, Kediri, Sidang Saleh dan Bugis Bone yang berpusat di Jawa serta Sumatra yang menjadikan bendera merah putih sebagai lambang kebesarannya pada abad ke-13. Bahkan bendera pada perang Sisingamangaraja IX dari Tanah Batak juga menggunakan warna merah dan putih.
Selanjutnya dari tahun 1749 M hingga 1789 Masehi Pangeran Alif Jaya menggunakan sorban merah putih serta Peci Tarbus warna merah dan pakain serba putih pada saat terjadi suatu hubungan antara Sidang Saleh/Paksi Pak dengan Inggeris, Portugis dan lain sebagainya dalam menjalin hubungan perdagangan pada beberapa tahun kemudian terjadi pertukaran inggeris dan belanda, Singapure dan Bengkulu Belanda mendapatkan Bengkulu dan Inggeris meninggalkan Bengkulu untuk mendapatkan Singapure suatu hal yang pasti bahwasanya Inggeris tidak pernah menjajah ada beberapa perjanjian baik di Paksi Nyerupa, Bejalan diway, Belunguh dan Paksi Kepaksian Pernong Sekala Brak (SKB) perjanjian kompeni Inggeris untuk tidak saling menyerang. Pada perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro menggunakan panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda.
Kemudian pada tahun 1928, di pulau jawa Bendera merah putih digunakan sebagai bentuk protes dan semangat dari pelajar dan kaum nasionalis untuk lepas dari penjajahan Belanda. Sedangkan di Sumatra pada masa ini pemerintah belanda sudah mulai melunak, salah satunya dengan mengijinkan putra Pangeran Suhaimi Sultan Lelamuda Pangeran Raja Selalau Pemuka Agung Dengian Paksi sekolah di Europa School (ALS) Kemudian jepang berkuasa Sultan Lelamuda Pangeran Raja Selalau bersama tiga putranya langsung masuk hutan ber geliria berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Sultan Lelamuda Pangeran Raja Selalau Bupati Perang Lampung Tengah – Wedana Perang Pimpinan perlawanan Rakyat Bukit Kemuning, Front Utara , Wedana Krui, dan juga Pada masa revolusi membentuk API ( Angkatan Pemuda Indonesia ) dan masuk TNI sebagai wedana perang di Lampung Utara, dan sebagai Bupati Perang di daerah Lampung Tengah juga bergerilya di Lampung Selatan.
Pangeran Dalom Merah Dani Seorang ulama besar penyebar Islam, belanda tidak pernah berani menegur beliau menggunakan Gelar Sultan walaupun sejak zaman Pangeran batinsekhandak gelar sultan sudah dilarang oleh pemerintahan belanda. Catetan tentang Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja: Sebab mendapat gelar Harmain untuk sultan memegang kekuasan dan kepemimpinan Saibatin Marga Liwa dan Saibatin Kepaksian Pernong. Dia merupakan cucu kandung Pendiri Marga liwa Pangeran Indrapati Cakra Negara yang mendapat mandat hak kesaibatinan. Selanjutnya sultan Harmain melepas kesaibatinan marga dan kedudukan sebagai kesaibatinan diturunkan kepada Putrinya Tjik Mas yang menikah dengan putra Pasirah Liwa bernama Muhammad Athorid. Kemudian karena memiliki seorang putri Ratu Siti Maisuri, maka kemudia dia menikah dengan Putra kedua Pangeran Haji Suhaimi, Adik Kandung Sultan Maulana Balyan yang bernama H abdul muis, dan ditetapkan sebagai Saibatin marga liwa, merupakan Kebesaran Indra Pari Cakra Negara, Sulta haji Merah Dani saat mulai digunakannya kembali menggunakan Gelar Sultan dalam Kepaksian Pernong setelah dia diberi gelar Sultan oleh Kkhalifahan Utsmani sekembalinya dari Istambul sekitar tahun 1899. Saat itu pemerintah colonial tidak berani menegur, karena mengetahui itu pemberian dari sultan turki Utsmani.
Usai perang dunia II dan Indonesia merdeka, bendera merah putih mulai digunakan sebagai bendera nasional. Bendera Sang Saka Merah putih pertama kali dikibarkan di Indonesia pada 17 Agustus 1945 saat proklamasi kemerdekaan bangsa.
Bendera Negara dapat digunakan sebagai Tanda perdamaian terutama bila terjadi konflik horizontal di wilayah NKRI, Tanda berkabung dikibarkan setengah.
Bendera setengah tiang berasal dari abad 17. Tradisi ini diperkenalkan oleh para pelaut Inggris dan diikuti oleh negara-negara lain hingga sekarang. Sejak tahun 1612, kapten kapal Inggris Heart’s Ease meninggal dalam perjalanan ke Kanada.
Penumpang kapal mengibarkan bendera kebangsaan Inggris untuk menghormati mendiang kapten. Bendera tersebut tidak dikibarkan di ujung tiang tapi di tengah tiang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan perkabungan. Larangan Terkait Sang Merah Putih sebagai Bendera Negara, diantaranya setiap orang dilarang Merusak, merobek, menginjak-injak, membakar atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina atau merendahkan kehormatan Bendera Negara. Mencetak, menyulam dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan memasang lencana atau benda apapun pada Bendera Negara. Memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang dan tutup barang yang dapat menurunkan kehormatan Bendera Negara. “Kutip Bola.com”