
Rasindo group.com – Dalam menjalani hidup di dunia fana ini, tentu saja setiap insan menginginkan rezeki berlimpah dan penuh kebahagiaan. Orang berlomba untuk mencapai itu semua agar disebut banyak rezeki atau orang kaya. Padahal rejeki itu tidak harus berupa harta, kemewahan, atau jabatan. Mempunyai keluarga yang harmonis, anak-anak yang sehat dan cerdas, serta akal pikiran yang sehat juga merupakan rezeki.
Kebahagiaan yang nyata dan dapat kita rasakan merupakan harta terbesar yang seharusnya kita kejar dan berusaha untuk meraihnya dalam hidup ini. Untuk mencapai kebahagiaan, kita perlu melakukan banyak hal-hal sebagai penunjang. Hal yang dilakukan untuk mencapai kebahagiaan itu antara lain:
• Berpikir positf dan berbaik sangka
• Membersihkan jiwa dengan cara mendekatkan diri selalu mengingat Allah Swt
• Menanamkan mind set afirmasi positif (motivasi yang positif)
Cukup dengan melakukan tiga hal sederhana di atas secara konsisten, niscaya kebahagiaan akan menyelimuti hidup kita. Jika sudah bahagia, saatnya membuka kunci rahasia rezeki dan menjemputnya, karena rezeki tidak akan datang begitu saja dengan hanya bertopang dagu.
Rezeki tidak hanya bermakna sempit yaitu tentang harta saja, namun rezeki dapat juga memiliki arti sebagai anugerah, yaitu anugrah atau pemberian Allah kepada makhluk-Nya.
Allah berfirman dalam Al Quran surah Ar-Rum ayat 40 :
Artinya : “Allah-lah yang menciptakanmu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali)”
Rasulullah SAW menungkapkan rahasia keberkahan rezeki.
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Artinya:
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” (QS Huud: 6)
Bagi manusia, bekerja menjadi salah satu cara untuk mendapatkan rezeki berupa penghasilan. Rezeki manusia dalam jaminan Allah SWT.
Sebaik-baik rezeki adalah yang mengandung nilai keberkahan. Maka, jangan hanya mengejar banyaknya rezeki, tetapi kejar berkahnya rezeki.
Bukan banyaknya rezeki yang membuat cukup. Kecukupan berkait soal keberkahan. Ketika rezeki berkah, banyak atau sedikit menjadi lapang. Tetapi, ketika berkah hilang, banyak atau sedikit bisa berujung pada kesempitan hidup. Rasulullah SAW bersabda:
Yang Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah aku merasa cukup dengan apa yang Engkau rezekikan, berikanlah berkah di dalamnya.” (HR Al-Hakim).
Ada dua tipe manusia yang memiliki sudut pandang berbeda tentang rezeki. Pertama, ada manusia yang berpandangan bahwa rezeki mereka murni sebagai hasil kerja keras dan usaha mereka sendiri. Penghasilan yang mereka terima adalah buah dari kompetensi mereka. Semakin kompeten, semakin besar penghasilannya.
Manusia yang menihilkan Allah SWT sebagai pemberi rezeki membuat hatinya mudah khawatir kehilangan rezeki. Hatinya tak pernah tenang karena tak terpaut dengan Allah SWT. Niat bekerja bukan karena Allah SWT. Saat bekerja, semua cara dihalalkan demi mengejar banyaknya rezeki.
Kedua, ada manusia yang berpandangan bahwa rezeki itu adalah titipan Allah SWT. Niat bekerja karena Allah SWT. Mereka bekerja dengan sungguh-sungguh sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Hati mereka tenang karena selalu menyertakan Allah SWT dalam setiap niat dan ikhtiar pekerjaan mereka. Seperti halnya yang disampaikan Imam Hasan Al Bashri, “Aku tahu rezekiku tidak akan diambil orang, karena itu hatiku selalu tenang. Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan orang, karena itu aku sibuk beramal.” Bekerja dalam kerangka beramal saleh untuk meraih keberkahan adalah sebaikbaiknya sikap hidup para pencari rezeki.
Kutip dari leterasi Ziswaf “Para pencari rezeki yang menyadari bahwa rezekinya titipan Allah SWT akan menjadikan dirinya sebagai perantara bagi kemaslahatan bagi orang lain. Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, rezeki yang sudah diperolehnya akan dibagikan kepada orang lain yang membutuhkan. Tak pernah ada kekhawatiran rezekinya akan berkurang atau bahkan hilang.
Para pencari rezeki yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, bertakwa kepada-Nya, dan berusaha menjadi hamba yang taat, maka Allah SWT akan selalu memberinya jalan keluar dari setiap persoalan hidup dan memberinya rezeki dari jalan tak terduga. Firman Allah SWT,
Artinya:
“…Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukup kan (keperluannya).” (QS at Thalaq: 2-3).
Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa jenis rezeki yang disebutkan dalam Al Quran:
- Rezeki Yang Telah Dijamin
“Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya.” (Surah Hud : 6).
- Rezeki Karena Berusaha
“Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu.” (QS. Ali Imran ayat 145).
- Rezeki Karena Bersyukur
“Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim ayat 7).
- Rezeki Karena Bertakwa (Rezeki yang tidak terduga)
“Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH nescaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (Surah At-Talaq : 2-3).
- Rezeki Karena Istighfar
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan melimpahkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh ayat 10 – 12).
- Rezeki Karena Menikah
“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahaya baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan karunia-Nya.” (Surah An-Nur : 32).
- Rezeki Karena Anak
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.” (Surah Al-Israa’ : 31).
- Rezeki Karena Sedekah
“Siapakah yang mahu memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.” (Surah Al-Baqarah : 245)”.
Para pencari rezeki yang menyadari bahwa rezekinya titipan Allah SWT akan menjadikan dirinya sebagai perantara bagi kemaslahatan bagi orang lain. Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, rezeki yang sudah diperolehnya akan dibagikan kepada orang lain yang membutuhkan. Tak pernah ada kekhawatiran rezekinya akan berkurang atau bahkan hilang.
Para pencari rezeki yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, bertakwa kepada-Nya, dan berusaha menjadi hamba yang taat, maka Allah SWT akan selalu memberinya jalan keluar dari setiap persoalan hidup dan memberinya rezeki dari jalan tak terduga. (Ismail)
Editor: Dedy TA