
Muhammadiyah
Rasindo group.com – Muhammadiyah (Pengikut Muhammad); Persyarikatan Muhammadiyah adalah sebuah organisasi non-pemerintah Islam besar di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1912 oleh Ahmad Dahlan di kota Yogyakarta sebagai gerakan sosial-keagamaan reformis, yang menganjurkan ijtihad – interpretasi individu terhadap Al-Qur’an dan Sunnah, sebagai lawan dari Taqlid – sesuai dengan interpretasi tradisional yang dikemukakan oleh para ulama.
Muhammadiyah memiliki peran penting dalam perluasan Salafisme di Indonesia. Muhammadiyah terus mendukung Adat dan budaya lokal dan mempromosikan toleransi beragama di Indonesia, sementara beberapa perguruan tinggi sebagian besar dimasuki oleh non-Muslim, terutama di provinsi Nusa Tenggara Timur dan Papua. Kelompok ini juga menjalankan rantai besar rumah sakit amal, dan mengoperasikan 128 universitas pada akhir 1990-an.
Pada tahun 2008, Muhammadiyah dianggap sebagai organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia dengan 29 juta anggota. Muhammadiyah bukanlah sebuah partai politik. Muhammadiyah telah mengabdikan dirinya untuk kegiatan sosial dan pendidikan.
Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Al-Qur’an, di antaranya surat Ali ‘Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya.
Doktrin sentral Muhammadiyah adalah Islam Sunni. Islam Sunni adalah syahadat, shalat, puasa, zakat, dan menunaikan haji. Namun, ia menekankan otoritas Qur’an dan Hadis sebagai hukum Islam tertinggi yang berfungsi sebagai dasar yang sah dari interpretasi keyakinan agama dan praktik.
Fokus utama gerakan Muhammadiyah adalah untuk meningkatkan rasa tanggung jawab moral masyarakat, menyucikan iman mereka ke Islam yang benar. Secara teologis, Muhammadiyah menganut doktrin Salafiyah; menyerukan secara langsung kembali ke Qur’an dan Sunnah dan pemahaman para Imam Salaf (generasi awal), termasuk eponim dari empat Mazhab Sunni.
Muhammadiyah secara langsung menelusuri warisan keilmuannya pada ajaran Mūhammād Râsyīd Rīdâ (w. 1935 M / 1354 H), Muhammad bin ‘Abdul Wahhab (w. 1792 / 1206 AH), dan para teolog abad pertengahan Ahmad Ibnu Taimiyyah (w. 1328 M / 728 H) dan Ibnu Qayyim (w. 1350 / 751 H).
Muhammadiyah sangat mendukung sinkretisme, Sinkretisme adalah suatu proses perpaduan yang sangat beragam dari beberapa pemahaman kepercayaan atau aliran-aliran agama. Di mana Islam telah menyatu dengan animisme (pemujaan roh) dan dengan unsur-unsur Hindu-Budha yang tersebar di kalangan masyarakat dari masa pra-Islam. Animisme (dari bahasa Latin anima atau “roh”) adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula muncul di kalangan manusia kuno.
Muhammadiyah tidaklah menentang tradisi Sufisme ( translit. shufiyyah) atau tasawuf (translit. tashawwuf) adalah gerakan Islam yang mengajarkan ilmu cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlak, membangun lahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagian yang abadi.
Beberapa faksi Muhammadiyah cenderung mendukung gerakan Modernisme ialah konsep yang berhubungan dengan hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya pada zaman modern.
Muhammadiyah tercatat sebagai organisasi Reformisme adalah keyakinan bahwa perubahan secara bertahap melalui serta di dalam institusi yang ada, secara pasti dapat mengubah sistem ekonomi dan struktur politik fundamental masyarakat. Kegiatan utamanya adalah pengamalan dan pendidikan agama. Ia telah membangun sekolah Islam modern, berbeda dari pesantren tradisional. Beberapa sekolahnya juga terbuka untuk non-Muslim. Pada tahun 2006 ada sekitar 5.754 sekolah milik Muhammadiyah. Muhammadiyah juga berfungsi sebagai organisasi amal yang terlibat dalam pelayanan kesehatan. Pada 2016, memiliki beberapa ratus klinik dan rumah sakit nirlaba di seluruh Indonesia. Pada 2006, aktif mengkampanyekan bahaya flu burung di Indonesia.”Kutip wikipedia Indonesia”
Editor: Dedy TA