
Rasindo group.com – Pangeran H. Suhaimi salah satu putra terbaik dari bumi Lampung yang berhasil mengukir tinta emas sebagai pejuang dan abdi negara. Pangeran H. Suhaimi salah satu putera daerah yang meninggalkan jejak pengabdian untuk tanah Lampung, baik selaku abdi masyarakat dalam pemerintahan begitu juga sebagai pejuang dalam pertempuran melawan penjajah. Pangeran H. Suhaimi dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kedaton Bandar Lampung Pangera H. Suhaimi Gelar Sultan Lelamuda Pangeran Raja Selalau Pemuka Agung Dengian Paksi.
Tentang Pangera H. Suhaimi Gelar Sultan Lelamuda Pangeran Raja Selalau Pemuka Agung Dengian Paksi :
- Pada masa ini pemerintah belanda sudah mulai melunak, salah satunya dengan mengijinkan putranya sekolah di Europa School (ALS) Kemudian jepang berkuasa Pangeran H Suhaimi bersama tiga putranya langsung masuk hutan ber geliria berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
- Bupati Perang Lampung Tengah – Wedana Perang Pimpinan perlawanan Rakyat Bukit Kemuning, Lampung Utara, Front Utara , Wedana Krui.
- Pada masa revolusi membentuk API ( Angkatan Pemuda Indonesia ) dan masuk Tentara Nasional Indonesia sebagai wedana perang di Lampung Utara, dan sebagai Bupati Perang di daerah Lampung Tengah juga bergerilya di Lampung Selatan.
Tanda Pahlawan dalam perjuangan Gerilya, Satya Lencana Perang Kemerdekaan I dan II, Satya Lencana dalam ikut menumpas G.30 S/PKI, beliau juga mendapat bintang perak dari Gubernur Hindia Belanda atas jasanya menolong rakyat dari musibah gempa bumi tahun 1933, dan surat penghargaan dari Panglima Balatentara Dainipon di Palembang karena membantu dalam perang Asia Timur Raya tahun 1944-1945
Dari Residen Bengkulen, Pangeran Suhaimi mendapat titel Pangeran, hadiah tongkat serta kancing emas, karena jasanya membuat banyak jalan baru serta menambah luas persawahan rakyat. Penghargaan lain berupa tanda jasa diberikan oleh Panglima TT.II Sumatera Selatan.
Atas jasanya untuk negara, Pangeran Suhaimi dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bandar Lampung bersama tiga puteranya yang mengikuti jejak kepahlawanan. Ketiga putera Pangeran Suhaimi itu adalah Pangeran Maulana Balyan, Abdoel Moeis, Mayor AU. Moh. Bunyamin. Selain itu keluarga besar Pangeran Suhaimi, yaitu Pahlawan Akmal juga dimakamkan di TMP Baturaja Sumatera Selatan, dan anak dari Pahlawan Akmal yaitu Letkol A. Zawawi dimakamkan di TMP Karet Jakarta.
Pangeran Suhaimi pensiun sebagai Bupati/Pegawai Tinggi Kotaprajaan pada Kantor Gubernur Lampung pada November 1967. Kariernya di bidang pemerintahan dimulai sejak berhenti dari TNI AD dengan pangkat Letnan II dan diangkat sebagai Camat Bukit Kemuning Lampung Utara.
Jabatan camat yang bersentuhan langsung dengan masyarakat ternyata menjadi spesialisnya. Terbukti dengan diangkatnya Pangeran Suhaimi untuk menjadi Camat di Pekalongan, Jabung, Wonosobo, Gedong Tataan, Panaragan, Pakuwon Ratu (Lampung Utara).
Di daerah pesisir bagian barat beliau menjabat Camat Klas 1 dan Camat Pesisir Selatan, kemudian menjadi Wedana Krui. Pernah pula menjadi Wedana Ogan Ulu Baturaja, kemudian selaku Wedana di Kantor Residen Lampung.
Dengan Surat Keputusan Residen Lampung tanggal 13 Desember 1949, Pangeran Suhaimi diangkat sebagai Akting Wedana dan Akting Bupati Lampung Tengah. Beliaulah yang menerima penyerahan daerah atau wilayah Lampung Tengah dari tangan Belanda tanggal 15 Desember 1949.
Kariernya di pemerintahan terus meningkat sesuai dengan pengkatan Mentri Dalam Negeri melalui SK No. UP.7/138-265 menjadi Patih/Ahli Tatapraja TK.1, dan dilanjutkan dengan SK No. UP.7/414-49 menjadi Bupati /Pegawai Tinggi Ketataprajaan pada Kantor Gubernur Lampung sampai pensiun pada Desember 1967.
Karir militer almarhum dimulai ketika menjadi Pasirah di Batu Brak/ Liwa, karena pada saat itu juga ia mengepalai Laskar API di Batu Brak. Karena jiwa perjuangannya, Komandan Resimen IV Divisi I mengangkatnya menjadi Letnan II dan diberi tugas sebagai Kastal Batlyon I Resimen IV di Baturaja. Sebulan kemudian Pangeran Suhaimi dipindahkan ke Krui dan untuk pertama kalinya membentuk Batalyon III.
Pertengahan tahun 1946 Pangeran Suhaimi pindah ke Batalyon IV Liwa sebagai Kastaf, kemudian Kastaf Batalyon III di Martapura dan Staf Resimen XII Baturaja, sampai kemudian mengundurkan diri pada Maret 1947 untuk meneruskan karirnya di Kepamongprajaan.
Selama Perang Kemerdekaan II, Pangeran Suhaimi ikut bersama sembilan pasukan yang berkantor di Kewedanaan Sukadana Lampung Tengah. Menurut catatan beliaulah satu satunya Camat/Wedanan yang tidak pernah meninggalkan tugasnya dan tidak pernah menyerah, serta selalu bergerilya bersama TNI dan pasukannya.
Seiring berjalannya waktu, Pangeran Suhaimi pergi ke Tanah Suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji pada 5 Oktober 1976. Lantaran usianya yang kian menua, sekembalinya ke Tanah Air seusai menunaikan ibadah haji, kondisi fisik Pangeran Haji Suhaimi mulai melemah. Beliau sering sakit hingga akhirnya meninggal dunia. Pangera H. Suhaimi Gelar Sultan Lelamuda Pangeran Raja Selalau Pemuka Agung Dengian Paksi Akan/Ayah dari Pangeran Maulana Balyan Gelar Sultan Sempurna Jaya.
Nama-nama raja ulama besar bergelar pahlawan yang pernah memimpin Kerajaan Sekala Brak di Kepaksian Pernong yang didirikan oleh Umpu Pernong Gelar Sultan Ratu Buay Pernong ipada tahun 688 Hijriah adalah sebagai berikut:
- Sultan Sekala Brak Sultan Iskandar Zulkarnain Gelar Sultan Yang Dipertuan
- Umpu Ratu Mamelar Paksi Gelar Sultan Ratu Mumelar Paksi
- Umpu Ngegalang Paksi Gelar Sultan Ratu Ngegalang Paksi bertahta dari tahung 663 Hijriah hingga 705 H.
- Umpu Pernong Gelar Sultan Ratu Buay Pernong bertahta dari tahun 705 H hingga 746 Hijriah
- Umpu Semula Jadi Gelar Sultan Ratu Semula Jadi bertahta dari tahun 746 H hingga 787 Hijriah
- Umpu Ratu Semula Raja Gelar Sultan Ratu Semula Raja bertahta dari tahun 787 H hingga 828 Hijriah
- Umpu Ratu Selalau Sanghyang Sangun Gukhu Gelar Sultan Umpu Ratu Selalau Sanghyang Sangun Gukhu bertahta dari senin 15 Agustus 1425 M (21 Ramadhan 828 Mujarrad Rasulullah SAW) hingga 962 Hijriah.
- Umpu Ratu Depati Nyalawati Gelar Sultan Ratu Nyalawati bertahta dari tahun 962 H hingga 1585 Masehi
- Umpu Ratu Depati Raja Gelar Sultan Ratu Depati bertahta dari tahun 1585 Masehi hingga 1605 M
- Umpu Raja Dunia Gelar Sultan Umpu Diraja bertahta dari tahun 1605 Masehi hingga 1625 M
- Umpu Ratu Batin Sesuhunan Gelar Sultan Ratu Sesuhunan bertahta dari tahun 1625 hingga 1635 M
- Umpu Batin Ratu Gelar Sultan Batin Ratu bertahta dari tahun 1635 M hingga 1646 Masehi
- Umpu Raja Dunia Muda Gelar Sultan Maha Raja Muda bertahta dari tahun 1646 M hingga 1705 Masehi.
- Pangeran Dingadiraja Gelar Sultan Pangeran Umpu Diraja bertahta dari tahun 1705 M hingga 1745 Masehi.
- Pangeran Purba Gelar Sultan Pangeran Purba Jaya bertahta dari tahun 1745 hingga 1749 M
- Pangeran Alif Jaya Gelar Sultan Pangeran Alif Jaya bertahta dari tahun 1749 M hingga 1789 Masehi.
- Pangeran Batin Sekhandak Permaisuri Pinang Gelar Sultan Ratu Simbangan Dalom bertahta dari tahun 1789 M hingga 1829 Masehi.
- Pangeran Ringgau Gelar Sultan Pangeran Batin Purbajaya Bindung Langit Alam Benggala bertahta dari tahun 1829 M hingga 1869 Masehi.
- Yang Dipertuan Bali Pangeran Hajji Habbiburahman Gelar Sultan Pangeran Sampurna Jaya Dalom Permata Intan bertahta dari tahun 1869 Masehi hingga 1889 M.
- Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja bertahta dari tahun 1889 M hingga 1909 Masehi.
- Pangera H. Suhaimi Gelar Sultan Lelamuda Pangeran Raja Selalau Pemuka Agung Dengian Paksi bertahta dari tahun 1909 Masehi hingga 1949 M.
- Pangeran Maulana Balyan Gelar Sultan Sempurna Jaya 1949-1989
- PYM SPDB Pangeran Edward Syah Pernong gelar Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23 bertahta dari tahun 1989 hingga sekarang.
Penerus Pangeran Suhaimi Buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya. Ibarat itulah yang ditanam, tumbuhkembangkan, dan dihasilkan oleh Pangeran H. Suhaimi kepada dirinya ternyata menitis pula kepada keturunannya. Di antara keturunannya ada sosok Brigjen Pol. (P) Pangeran Edward Syah Pernong ,S.H.yang pernah menjabat Kapolda Lampung tahun 2015, Irjen Pol. (P) Ike Edwin SH, MH, pernah menjabat Staff Ahli Kapolri bidang Sospol. Keduanya putera Lampung pertama kali yang pernah menjabat Kapolda Lampung. Lalu, Irjen Pol. Tomsi Tohir Balau pernah menjabat Kepala Biro Pengawasan dan Penyidikan Bareskrim Polri, lalu sebagai Kapolda Banten dan NTB. Meskipun Pangeran Suhaimi telah wafat, namun nama dan jasa-jasanya masih dikenang masyarakat Lampung dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”Kutip sergapnusantara.com”
Editor: Dedy TA