
Rasindo group.com – Kerbau, atau biasa disebut kerbau air (untuk membedakannya dengan kerbau afrika), adalah binatang memamah biak yang menjadi ternak bagi banyak bangsa di dunia, terutama Asia. Hewan ini adalah domestikasi dari kerbau liar (orang India menyebutnya arni) yang masih dapat ditemukan di daerah-daerah Pakistan, India, Bangladesh, Nepal, Bhutan, Vietnam, China, Filipina, Taiwan, Indonesia, dan Thailand.
Saat ini populasi kerbau liar di Asia mulai menurun dan dikhawatirkan pada masa yang akan datang tidak akan ada lagi populasi kerbau liar yang dapat ditemukan.
Salah satu ciri yang membedakan kerbau liar dari kerbau peliharaan adalah bahwa kerbau peliharaan memiliki perut yang bulat. Dengan adanya percampuran keturunan antara kerbau-kerbau antara populasi yang berbeda, berat badan kerbau dapat bervariasi.
Klasifikasi kerbau masih belum pasti, tetapi Bubalus bubalis biasa dikelompokkan menjadi tiga anak jenis:
- Kerbau liar (B. bubalis arnee), moyang bagi kerbau sungai
- Kerbau sungai (B. bubalis bubalis) yang berasal dari Asia Selatan.
- Kerbau rawa (B. bubalis carabauesis) yang berasal dari Asia Tenggara.
Moyang kerbau rawa tidak lagi ditemukan secara liar, tetapi diketahui bahwa genom kerbau rawa terdiri dari 24 pasang kromosom, sedangkan kerbau sungai memiliki 25 pasang kromosom. Keturunan persilangan dari dua anak jenis ini dapat ditemukan dan mereka dapat menghasilkan keturunan (fertil). Kerbau tidak dapat berkawin silang dengan sapi yang memiliki 60 kromosom, meskipun masih termasuk dalam anak suku yang sama Bovinae.
Kerbau rawa biasa digunakan untuk membajak sawah, karena mereka dapat bergerak di atas lumpur jauh lebih baik daripada sapi.
Harimau adalah salah satu hewan pemakan daging yang dapat membunuh kerbau. Dan hanya harimau yang berpengalaman akan menyerang kerbau di bagian kaki terlebih dahulu. Jika diserang kerbau akan mengadang harimau dengan tanduk dan hidungnya serta membentuk barisan. Kerbau juga dikenal sebagai hewan yang sering menyerang walau tanpa diprovokasi. Ini menyebabkan kerbau masih menjadi hewan yang bisa berbahaya bagi manusia.
Bagaimana seekor kerbau bisa mati hanya karena sebuah OPINI:
- Sepulang dari sawah, KERBAU rebahan di kandang dengan wajah lelah dan nafas yang berat. Lalu datanglah seekor anjing, dan kerbau berkata: “Ah…, temanku, aku sangat lelah, kalo boleh besok aku mau istirahat sehari aja”.
- ANJING pergi dan di tengah jalan dia berjumpa dengan kucing, lalu anjing berkata: “Tadi saya ketemu kerbau, katanya dia besok mau istirahat dulu. Sudah sepantasnya sebab boss kasih kerjaan terlalu berat”.
- KUCING lalu cerita pada kambing: “Kerbau komplain boss kasih kerjaan terlalu banyak dan berat, besok dia tidak mau kerja lagi”.
- KAMBING pun ketemu ayam dan dia bilang:
“Kerbau gak senang kerja denga boss lagi, mungkin dia sudah ada kerjaan yg lebih baik”. - AYAM pun berjumpa dengan monyet dan dia bercerita pula: “Kerbau gak akan kerja lg untuk boss dan mau kerja di tempat lain”.
- Saat malam, MONYET bertemu dengan si Boss dan berkata: “Boss, si kerbau akhir2 ini sudah berubah sifatnya dan mau tinggalin boss untuk kerja di boss yang lain”.
- Mendengar ucapan monyet, sang BOSS MARAH BESAR dan tanpa konfirmasi lagi, dia langsung menyembelih si kerbau karena dinilai telah berkhianat kepadanya.
Padahal ucapan asli kerbau:
“SAYA LELAH DAN BESOK MAU ISTIRAHAT SEHARI AJA”.
Lewat beberapa teman ucapan ini telah berubah dan sampai kepada sang boss menjadi:
“Si kerbau akhir2 ini telah berubah sifatnya dan mau tinggalin bossnya dan kerja pada boss yg lain”. Jadi apa maknanya.
- Kadang SATU PEMBICARAAN BERHENTI cukup sampai di telinga kita aja dan GAK USAH sampai ke telinga orang lain.
- JANGAN TELAN BULAT-BULAT atau percaya begitu aja SETIAP BERITA atau perkataan orang lain meski itu keluar dari mulut orang terdekat kita.
Kita perlu CHECK & RECHECK KEBENARANNYA sebelum bertindak atau memutuskan sesuatu, konfirmasi langsung ke sumbernya. - KEBIASAAN MENERUSKAN PERKATAAN/berita dari orang lain dengan menambah atau menguranginya atau menggantinya dengan persepsi & asumsi kita sendiri BISA BERAKIBAT FATAL.
- Jika RAGU dengan ucapan/berita dari seseorang atau siapa pun, sebaiknya kita tanya langsung kepada YANG BERSANGKUTAN untuk KONFIRMASI KEBENARANNYA.
Jadi musti Hati-hati mendengar dan menyampaikan berita.
Skenario Allah SWT, Yusuf Burhanudin dalam bukunya berjudul “Saat Tuhan Menyapa Hatimu”.

Dunia dan makhluk-makhluk yang ada di dalamnya diciptakan dengan kesengajaan dan skenario yang pasti, bukan main-main maupun kebetulan belaka. Mahasuci Allah yang telah menciptakan langit dan bumi berikut segala isinya dengan keteraturan, sistem yang rapi, dan berpasang-pasangan.
Sungguh semua susunan dan untaian kosmis dan keteraturan jagat raya ini tidaklah terjadi secara kebetulan atau untuk sekadar mainan belaka.
Allah SWT berfirman, “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah. Demikian anggapan orang-orang kafir, celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka”. (QS Shad (381: 27).
Jagat raya adalah skenario besar Allah SWT dengan tujuan yang dahsyat pula. Saat menafsirkan ayat itu, Ibn Katsir menjelaskan, “Tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi ini sia-sia belaka, tetapi dengan haqq (skenario pasti). Allah membalas orang yang berbuat jahat dengan balasan setimpal, dan memberikan pahala bagi mereka yang berbuat baik.” (Tafsir Ibn Katsir, Jilid 1, h. 440).
Allah SWT berfirman, “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan hak, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (QS Al-Dukhan (441: 38-39).
Allah SWT berfirman, “Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan (QS Al-Jatsiyah (45): 22).
Salah satu tujuan besar dan dahsyat penciptaan manusia, misalnya, tiada lain agar mereka beribadah kepada Allah SWT Allah berfirman, Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (QS Al-Dzariyat (51): 56).
Syaikh Muhammad Mutawalli Sya’rawi dalam bukunya Mujizat Al-Quran menjelaskan arti ibadah sebagai berikut, “Allah SWT menciptakan manusia tiada lain untuk beribadah kepada-Nya. Inilah misi penting yang tidak bisa dimungkiri siapa pun.” “Allah memberitahukan bahwa penciptaan manusia adalah untuk beribadah. Tetapi pertanyaannya, apakah ibadah hanya sekadar duduk-duduk di masjid dan berdzikir? Bukankah Al-Quran menjelaskan kepada manusia seputar kewajiban beribadah, bekerja, melawan ketimpangan, berdakwah dengan cara yang baik, dan sebagainya. Semuanya dijelaskan agar terjadi kelangsungan yang dinamis dalam kehidupan manusia.” “Didapat dari sumber terpercaya”
Editor: Reko & Dedy TA.