
Rasindo group.com – Nahdlatul Ulama (NU) merupakan Organisasinya Ulama , Kita harus ikut NU karena merupakan organisasi yang menganut Aqidah Islam Ahlussunnah wal Jama’ah , NU juga merupakan salah satu pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) , adapun Alasan lain kenapa NU harus kita pilih yaitu karena NU sesuai dengan budaya Indonesia dan alasan terakhir kita harus memilih NU yaitu karena mampu menjawab tantangan zaman, ” demikian dijelaskan KH. Agus Mualif, S.Pd Rois Syuriyah Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Kecamatan Balik Bukit dihadapan Pengurus Ranting NU Pekon Sukarame , Ibu Ibu Muslimat NU Sukarame serta masyarakat sekitar pada acara Safari Ramadhan Tim 1 MWCNU Balik Bukit bertempat di Masjid Al Istiqomah Kurungan Aji Pekon Sukarame. Kecamatan Balik bukit Kabupaten Lampung Barat. Semalam Jum’at (08/04/2022)
Dimalam hari yang sama Ketua Tanfidziyah MWCNU Balik Bukit Ust Henardi yang tergabung dalam Tim 2 Safari Ramadhan MWCNU Balik Bukit bertempat di Masjid Al Muttaqin Pekon Bahwai dihadapan para Pengurus Ranting NU dan masyarakat sekitar menjelaskan 4 Pilar NU diantaranya yaitu Amaliah (Cara Beribadah).
” IdeoIogi NU adalah ideologi Aswaja, serta menjaga kemurnian Islam dengan berpegang pada Al-Qur’an, Sunnah Nabi dan para sahabat dengan sanad keilmuan yang jelas. Adapun contoh Amaliah NU : Tahlilan dan Yasinan, Dzikir Bersama-sama dan lain lain , untuk Pilar kedua yaitu Fikroh (Pemikiran)
NU senantiasa mengusung nilai-nilai yang berhaluan pada konsep tasammuh (toleran), tawassuth (moderat), tawazzun (seimbang) dan ‘adalah (adil). Artinya NU tidak condong pada pemikiran-pemikiran liberal ataupun pemikiran-pemikiran radikal ” kata Ust Henardi .
“Adapun materi materi selain pentingnya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga
tentang NU adalah seperti tentang Sejarah NU , Sanad NU , Fiqih NU , Tauhid NU, Thoriqqoh NU , kita juga menyampaikan Sosialisasi tentang KOIN NU, ” tambah Sekretaris MWCNU Balik Bukit Hafiyan Haryadi yang juga hadir di Pekon Sukarame .
Respon menggembirakan disampaikan Peratin Pekon Sukarame Takzim dan ditempat berbeda Maskur Tokoh Masyarakat Pekon Bahwai dalam sambutannya mengajak NU bersama membangun pekon . ” Selain ingin silaturahmi dengan para pengurus NU Balik Bukit kami juga minta di jelaskan tentang NU dan mengenai yasinan , tahlilan juga tentang KOtak INfak KOIN NU , ” ujar Takzim.
Sementara itu Hafiyan Haryadi sekretaris MWCNU Balik Bukit menambahkan bahwa setelah Pekon Sukarame dan Bahwai , Tim Safari Ramadhan ” Nahdlatul Ulama (NU) merupakan Organisasinya Ulama , Kita harus ikut NU karena merupakan organisasi yang menganut Aqidah Islam Ahlussunnah wal Jama’ah , NU juga merupakan salah satu pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) , adapun Alasan lain kenapa NU harus kita pilih yaitu karena NU sesuai dengan budaya Indonesia dan alasan terakhir kita harus memilih NU yaitu karena mampu menjawab tantangan zaman, ” demikian dijelaskan KH. Agus Mualif, S.Pd Rois Syuriyah Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Kecamatan Balik Bukit dihadapan Pengurus Ranting NU Pekon Sukarame , Ibu Ibu Muslimat NU Sukarame serta masyarakat sekitar pada acara Safari Ramadhan Tim 1 MWCNU Balik Bukit semalam Jumat 8 April 2022 bertempat di Masjid Al Istiqomah Kurungan Aji Pekon Sukarame.
Dimalam hari yang sama Ketua Tanfidziyah MWCNU Balik Bukit Ust Henardi yang tergabung dalam Tim 2 Safari Ramadhan MWCNU Balik Bukit bertempat di Masjid Al Muttaqin Pekon Bahwai dihadapan para Pengurus Ranting NU dan masyarakat sekitar menjelaskan 4 Pilar NU diantaranya yaitu Amaliah (Cara Beribadah).
” IdeoIogi NU adalah ideologi Aswaja, serta menjaga kemurnian Islam dengan berpegang pada Al-Qur’an, Sunnah Nabi dan para sahabat dengan sanad keilmuan yang jelas. Adapun contoh Amaliah NU : Tahlilan dan Yasinan, Dzikir Bersama-sama dan lain lain , untuk Pilar kedua yaitu Fikroh (Pemikiran)
NU senantiasa mengusung nilai-nilai yang berhaluan pada konsep tasammuh (toleran), tawassuth (moderat), tawazzun (seimbang) dan ‘adalah (adil). Artinya NU tidak condong pada pemikiran-pemikiran liberal ataupun pemikiran-pemikiran radikal ” kata Ust Hen (Reko)