
Informasi lain yang kami terima memberikan petunjuk penting. Bahwa para pendatang menyebut daerah baru ini dengan balik bukit, nama ini menunjukkan daerah asal para pendatang itu dataran tinggi negara batin atau kenali berakhir di wilayah barat,barat daya dan selatan dari lingkar pegunungan bukit barisan yang menjulang seperti dinding tinggi di antara dataran tinggi di timur dan daerah pesisir kroe.
Penduduk asing ini adalah nenek moyang dari suku-suku peminggir yang sampai sekarang masih dipandang sebagai keturunan dari keempat pangeran dari Minangkabau, “Pangeran tersebut merupakan pemimpin dari pendatang yang berasal dari Sumatera barat sekitar menjelang akhir abad ke-13 masehi yang menghuni daerah pesisir kroe kemudian pendatang itu masuk ke sekitar lingkar pegunungan bukit barisan di balik dataran tinggi di mana mereka membuat pemberhentian di bukit di kaki gunung pesagi dari sana mereka tampaknya menduduki seluruh wilayah negara batin hingga ke daerah kenali sekarang.
“Pegawai kolonial Belanda bernama Westenenk mendapatkan informasi tersebut pada musim panas tahun 1915 dari para pemimpin adat di negara batin(Liwa).
Berdasarkan cerita ini suku-suku peminggir yang kini dapat dijumpai di sana, memasuki dari pegunungan pesagi ke wilayah kenali batuberak, kembahang dan sukau. Keterangan ini tidak memberikan kami banyak informasi karena pegunungan ini menjulang tinggi. Bukit di kaki gunung ini sangat curam dan hampir tidak dapat dilewati, tidak cocok untuk dihuni dataran tinggi dengan tanah yang subur berada di wilayah Selatan di sekeliling pegunungan.
Pada tanah yang subur di antara tepi tenggara danau Ranau dan aliran sungai wayrobok tinggal orang Abung, penduduk lama keseluruhan pegunungan. “Pada awal abad ke-14 terjadi pertempuran hebat di kaki gunung pesagi di mana suku Abung dikalahkan,mereka kemudian diusir dari dataran tinggi dan berpindah melalui lembah-lembah di wilayah timur di dataran tinggi itu sendiri” begitu menurut Westenenk.#Sumber dari buku Pra-Sejarah dan Sejarah Awal.