

Rasindo news.com- Bupati Lampung barat H. Parosil Mabsus didampingi Wakil Bupati Drs. Mad hasnurin mengunjungi kebun kopi milik Zulkarnain salah satu warga Pekon Cenggiring, Kecamatan Batu Brak, Selasa (16/11/12).
Selain Bupati Parosil dan Wakil Bupati Mad Hasnurin peninjauan perkebunan kopi tersebut dihadiri pula Kapolres Lampung Barat AKBP Hadi Saepul Rahman S.Ik., Dandim 0422/LB Letkol Czi. Beni Setiawan, Kepala Kejaksaan Negeri Lampung Barat Riadi SH., Kepala Pengadilan Negeri Lampung Barat Akhmad Budiawan SH. MH., Assisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs. Adi utama, Asisten Bidang Administrasi Umum Drs. Ismet inoni, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Ir. Agustanto Basmar, Kepala Dinas Perkebunan, Ir. Nata Djudin Amran, BPKD, PUPR, Kasat Pol PP, Kepala Kesbangpol, Dinas Perhubungan, Camat Batu Brak, Camat Balik Bukit, serta Peratin setempat.
Peninjauan yang dilakukan ini merupakan persiapan menghadapi panen raya kopi di tahun 2022 mendatang, sekaligus bentuk apresiasi dan rasa bangga Bupati kepada Zulkarnain dan sebagian masyarakat Lampung Barat pada umum nya yang telah berhasil mengelola, merawat perkebunan kopi hingga sampai menghasikan serta memuaskan dengan hasil panen per 1 hektar mencapai 3 s/d 4 ton buah kopi.

“Terlihat dari buah kopi dan tata cara perawatan dan pengelolan tanaman kopinya mampu berbuah lebat dan cukup memuaskan,” ungkap Parosil.
Selaku kepala daerah, Bupati Parosil terus gencar menggiatkan masyarakatnya untuk mengelola tanaman kopi dengan maksimal. Sehingga dengan potensi yang ada masyarakat akan lebih sejahtera.
“Terlebih potensi yang dimiliki Kabupaten Lampung sangat besar, khususnya di bidang pertanian kopi robusta,” tambah Pak Cik, sapaan akrab bupati di bumi beguai jejama saibetik itu.
Sumarno warga Batu Brak saat di jumpai Rasindo news.com mengutarakan “Tahun ini kami memang ada peningkatan jumlah produksi kopi di sini,” ujar sumarno yang juga pegiat kopi Lampung Barat, saat dihubungi dari Bandar lampung.
Ia melanjutkan, dari ribuan petani yang tergabung dalam kelompok yang dibina secara sukarela menjadi kelompok tani, telah ada beberapa yang mampu memproduksi green beans hingga lebih dari 3 ton per hektar.
“Ada beberapa petani yang sudah menghasilkan 4 ton satu hektare ini jadi bonus untuk kami, dan ada sekitar puluhan orang yang sudah mencapai 2 ton. Sebab di Lampung ini produksi rendah hanya 0,9 sampai 1 ton per hektare,” kata dia.
Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang petani di Desa Mekar Sari, Lampung Barat Nurrokhim yang telah mampu memproduksi biji kopi hijau dengan estimasi sekitar 3 hingga 4 ton per hektare.
“Lahan kopi sekitar 1,1 hektare, produksi sekitar 3 hingga 4 ton, ini bisa naik karena proses pemupukan, dan perawatan pohon kopi dari tunas hingga berbuah dilakukan dengan intensif serta tepat,” pungkasnya.

Di Provinsi Lampung, total luas lahan perkebunan kopi saat ini mencapai 156.918 hektare dengan jumlah total produksi mencapai 117.092 ton.
Editor: Deday