
Rasindo group.com – Iklim adalah rata-rata cuaca dimana cuaca merupakan keadaan atmosfer pada suatu saat di waktu tertentu. Iklim didefinisikan sebagai ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang relevan dari variabel tertentu (seperti temperatur, curah hujan atau angin), pada periode waktu tertentu, yang merentang dari bulanan hingga tahunan atau jutaan tahun. Iklim berubah secara terus menerus karena interaksi antara komponen-komponennya dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor disebabkan oleh kegiatan manusia seperti misalnya perubahan pengunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.
Berdasarkan UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak langsung, oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
Perubahan Iklim adalah perubahan signifikan kepada iklim, suhu udara dan curah hujan mulai dari dasawarsa sampai jutaan tahun. Perubahan iklim terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer yang menyebabkan efek gas rumah kaca.
Perubahan iklim berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu bumi tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim yang mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia, seperti kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem wilayah pesisir.
Fenomena-fenomena perubahan iklim telah terjadi di dunia, bahkan di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa fenomena perubahan iklim yang dirangkum oleh tim Rasindo group.com.
Masyarakat akan Mulai Merasakan Perubahan Iklim
Profesor Richard Tol dari Sussex University, Inggris memperkirakan dampak negatif pemanasan global akan melampaui dampak positifnya bila terjadi peningkatan suhu sampai 1,1 derajat celdius. Peningkatan suhu tersebut diprediksikan akan tercapai sebentar lagi. “Sumber: bbc.com”
Profesor Tol menyampaikan bahwa peningkatan suhu bumi akan menyebabkan hilangnya lapisan es di Arktik pada musim panas, dan menipisnya lapisan tersebut pada musim dingin, jika dibandingkan dengan musim dingin-musim dingin sebelumnya.
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Manusia
Perubahan iklim menyebabkan banyak masalah lingkungan. Hal yang sudah mulai terjadi adalah fenomena es di kutub-kutub bumi meleh yang menyebabkan permukaan air naik sehingga menyebabkan banjir. Ditambah lagi cuaca ekstrim yang belakangan ini sering terjadi. Misalnya saja, musim kemarau yang berkepanjangan. “Sumber: Knowledge Centre Perubahan Iklim”
Pengaruh Cuaca Terhadap Kesehatan dan Perilaku
Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada lingkungan saja, tetapi juga pada perilaku, fisik dan mental manusia. Perubahan iklim dapat mengkibatkan perubahan cuaca yang sangat ekstrim, sehingga menimbulkan beberapa perubahan perilaku dan mental manusia, seperti meningkatnya alergi dan risiko sakit jantung. “Sumber: cnn indonesia”
Petani Kopi di Lampung Gagal Panen
Tanaman kopi ikut terancam dampak perubahan iklim. Petani kopi di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung dan Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami gagal panen kopi. Gagal panen tersebut dialibatkan karena intensitas hujan yang sangat tinggi yang menggugurkan bunga tanaman kopi. Akibatnya, hanya 20 persen dari tanaman kopi yang dapat dipanen. “Sumber: Ruslan Lam-Bar”
Menurunnya Kualitas Air
Terlalu tingginya curah hujan akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber air. Selain itu, kenaikan suhu juga mengakibatkan kadar klorin pada air bersih.
Berkurangnya Kuantitas Air
Pemanasan global akan meningkatkan jumlah air pada atmosfer, yang kemudian meningkatkan curah hujan. Meski kenaikkan curah hujan sebetulnya dapat meningkatkan jumlah sumber air bersih, namun curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan tingginya kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut, tanpa sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia.
Hari Bumi 2022, Google Doodle Peringati Dampak Mengerikan Perubahan Iklim
Google Doodle memperingati Hari Bumi 2022 yang jatuh pada 22 April. Lewat tampilannya, Google Doodle secara jelas memperlihatkan gambar berformat GIF dampak mengerikan dari perubahan iklim atau climate change yang terjadi.
Gambar tersebut menampilkan citra nyata empat sudut bumi dari tahun 1986-2022 atau 38 tahun lamanya menggunakan citra time-lapse dari Google Earth Timelapse. Keempat sudut bumi tersebut di antaranya:
- Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Afrika
- Sermersooq, Greenland
- Great Barrier Reef Australia
- Harz Forests, Elend, Jerman
Tampilan Google Doodle Hari Bumi 2022 tersebut menunjukkan urgensi untuk mencegah perubahan iklim. Emisi gas rumah kaca merupakan penyebab utama dari perubahan iklim. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat di seluruh dunia untuk menguranginya serta memahami dampak perubahan iklim untuk membangun masa depan berkelanjutan. Sebuah laporan tahun 2018 dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa untuk menstabilkan iklim, emisi gas rumah kaca dunia harus dikurangi setengah dari jumlah saat ini hingga tahun 2030 dan mencapai nol pada tahun 2050. Setelah itu, emisi harus dihilangkan dari atmosfer sepenuhnya.
Peningkatan gas rumah kaca membuat suhu Bumi tidak seimbang. Gas ini memerangkap panas dan meningkatkan suhu rata-rata Bumi sehingga disebut efek rumah kaca. Menurut Komisi Eropa, faktor utama pendorong perubahan iklim adalah efek rumah kaca.
Natural Resources Defense Council (NRDC) melaporkan, suhu Bumi yang naik memperburuk kejadian bencana alam, termasuk badai, gelombang panas, banjir, dan kekeringan.
Perubahan iklim tidak hanya mencakup peningkatan temperatur, tetapi juga peristiwa cuaca ekstrem, pergeseran populasi dan habitat satwa liar, naiknya air laut, dan berbagai dampak lainnya. Semua perubahan iklim ini muncul akibat aktivitas manusia yang terus menghasilkan gas rumah kaca yang memerangkap panas ke atmosfer.
Karena itu, mari jaga bumi dari perubahan iklim untuk mengurangi dampak pemanasan global. Selamat Hari Meteorologi Dunia! (DTA)
Editor: Dedy TA